·
Nama
Ambalan Putra adalah ARJUNA
· Arjuna
adalah nama seorang tokoh protagonis dalam wiracaritaMahabharata. Ia
dikenal sebagai sang Pandawa yang menawan
parasnya dan lemah lembut budinya.Putra Prabu Pandudewanata. Ia juga seorang
kesatria yang memiliki banyak kesaktian dan keterampilan dalam berperang.
·
Arjuna merupakan teman dekat Kresna, yaitu awatara (penjelmaan) Batara Wisnu yang turun ke
dunia demi menyelamatkan dunia dari kejahatan. Arjuna juga merupakan seorang
yang sempat menyaksikan "wujud semesta Kresna" menjelang perang Bharatayuddha
berlangsung. Ia juga menerima ajaran Bhagawadgita atau
"Nyanyian Dewata", yaitu wejangan suci yang disampaikan oleh Kresna
kepadanya sesaat sebelum perang Bharatayuddha berlangsung karena Arjuna
mengalami keragu-raguan untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang Ksatria
dimedan perang.
·
Raden arjuna adalah putra ketiga dari pasangan Dewi Kunti dan Prabu Pandu atau
sering disebut dengan ksatriaPanengah
Pandawa. Seperti yang lainnya, Arjuna pun sesungguhnya bukan putra Pandu, namun
ia adalah putra dari Dewi Kunti dan Batara Indra.
·
Dalam kehidupan orang
jawa, Arjuna adalah perlambang manusia yang berilmu tingginamun ragu dalam
bertindak. Hal ini nampak jelas sekali saat
ia kehilangan semangat saat akan menghadapi saudara sepupu, dan guru-gurunya di medan Kurusetra.
·
Keburukan dari Arjuna
adalah sifat sombongnya. Karena merasa tangguh dan juga tampan, pada saat
mudannya ia menjadi sedikit sombong.
·
Arjuna memiliki
dasanama sebagai berikut : Herjuna, Jahnawi, Sang Jisnu, Permadi sebagai nama
Arjuna saat muda, Pamade, Panduputra dan Pandusiwi karena merupakan putra dari
Pandu, Kuntadi karena punya panah pusaka, Palguna karena pandai mengukur
kekuatan lawan, Danajaya karena tidak mementingkan harta, Prabu Kariti saat
bertahta menjadi raja di kayangan Tejamaya setelah berhasil membunuh Prabu
Niwatakaca, Margana karena dapat terbang tanpa sayap, Parta yang berarti berbudi
luhur dan sentosa, Parantapa karena tekun bertapa, Kuruprawira dan Kurusatama
karena ia adalah pahlawan di dalam baratayuda, Mahabahu karena memiliki tubuh
kecil tetapi kekuatannya besar, Danasmara karena tidak pernah menolak cinta
manapun, Gudakesa, Kritin, Kaliti, Kumbawali, Kumbayali, Kumbang Ali-Ali,
Kuntiputra, Kurusreta, Anaga, Barata, Baratasatama, Jlamprong yang berarti bulu
merak adalah panggilan kesayangan Werkudara untuk Arjuna, Siwil karena berjari
enam adalah panggilan dari Prabu Kresna, Suparta, Wibaksu, Tohjali, Pritasuta,
Pritaputra, Indratanaya dan Indraputra karena merupakan putra dari Batara
Indra, dan Ciptaning dan Mintaraga adalah nama yang digunakan saat bertapa di
gunung Indrakila. Arjuna sendiri berarti putih atau bening.
·
Pada saat lahir, sukma
Arjuna yang berwujud cahaya yang keluar dari rahim ibunya dan naik ke kayangan
Kawidaren tempat para bidadari. Semua bidadari yang ada jatuh cinta pada sukma
Arjuna tersebut yang bernama Wiji Mulya. Kegemparan tersebut menimbulkan kemarahan
para dewa yang lalu menyerangnya. Cahaya yang samar samar tersebut lalu berubah
menjadi sesosok manusia tampan yang berpakaian sederhana.
Hilangnya sukma Arjuna dari tubuh Dewi Kunthi menyebabkan kesedihan bagi Prabu Pandu. Atas nasehat Semar, Pandu lalu naik ke kayangan dan meminta kembali putranya setelah diberi wejangan oleh Batara Guru.Sejak muda, Arjuna sudah gemar menuntut ilmu. Ia menuntut ilmu pada siapapun. Menurutnya lingkungan masyarakat adalah gudang dari ilmu. Guru-gurunya antara lain adalah Resi Drona, dari Resi Dona ia mendapat senjata ampuh yang bernama panah Cundamanik dan Arya Sengkali, yang kedua adalah Begawan Krepa, Begawan Kesawasidi, Resi Padmanaba, dan banyak pertapa sakti lainnya. Dalam kisah Mahabarata, Arjuna berguru pada Ramaparasu, namun dalam kisah pewayangan, hal tersebut hampir tidak pernah disinggung.
Hilangnya sukma Arjuna dari tubuh Dewi Kunthi menyebabkan kesedihan bagi Prabu Pandu. Atas nasehat Semar, Pandu lalu naik ke kayangan dan meminta kembali putranya setelah diberi wejangan oleh Batara Guru.Sejak muda, Arjuna sudah gemar menuntut ilmu. Ia menuntut ilmu pada siapapun. Menurutnya lingkungan masyarakat adalah gudang dari ilmu. Guru-gurunya antara lain adalah Resi Drona, dari Resi Dona ia mendapat senjata ampuh yang bernama panah Cundamanik dan Arya Sengkali, yang kedua adalah Begawan Krepa, Begawan Kesawasidi, Resi Padmanaba, dan banyak pertapa sakti lainnya. Dalam kisah Mahabarata, Arjuna berguru pada Ramaparasu, namun dalam kisah pewayangan, hal tersebut hampir tidak pernah disinggung.
·
Dalam pewayangan
diceritakan bahwa Arjuna memiliki lebih dari 40 orang istri namun hanya
beberapa saja yang terkenal dan sering disinggung dalam pedalangan. Istri-istri
Arjuna adalah sebagai berikut :
1.
Endang Jimambang
berputra Bambang Kumaladewa dan Bambang Kumalasekti
2.
Dewi Palupi atau Dewi
Ulupi berputra Bambang Irawan
3.
Dewi Wara Sumbadra
berputra Raden Angkawijaya atau Raden Abimanyu.
4.
Dewi Srikandi tidak
berputra
5.
Dewi Ratri berputra
Bambang Wijanarka
6.
Dewi Dresnala berputra
Bambang Wisanggeni
7.
Dewi Juwitaningrat
berputra Bambang Senggoto yang beujud raksasa
8.
Endang Manuhara
berputri Dewi Pregiwa dan Dewi Manuwati
9.
Dewi Banowati berputri
Endang Pergiwati (diasuh oleh Endang Manuhara)
10.
Dewi Larasati berputra
Bambang Sumitra dan Bambang Brantalaras
11.
Dewi Gandawati
berputra Bambang Gandakusuma
12.
Endang Sabekti
berputra Bambang Priyembada
13.
Dewi Antakawulan
berputra Bambang Antakadewa
14.
Dewi Supraba berputra
Bambang Prabakusuma
15.
Dewi Wilutama berputra
Bambang Wilugangga
16.
Dewi Warsiki tidak
diketahui putranya
17.
Dewi Surendra tidak
diketahui putranya
18.
Dewi Gagarmayang tidak
diketahui putranya
19.
Dewi Tunjungbiru tidak
diketahui putranya
20.
Dewi Leng-Leng Mulat
tidak diketahui putranya
21.
Dewi Citranggada berputra
Bambang Babruwahana
22.
Dewi Lestari tidak
berputra
23.
Dewi Larawangen tidak
berputra
24.
Endang Retno Kasimpar
tidak berputra
25.
Dewi Citrahoyi tidak
berputra
26.
Dewi Manukhara tidak
berputra
·
Banyaknya istri yang
dimiliki Arjuna ini dalam cerita pewayangan bukanlah merupakan gambaran
seseorang yang serakah istri atau mata keranjang, namun gambaran bahwa Arjuna
dapat menerima dan diterima oleh semua golongan.Ketika muda, Arjuna pernah
ingin memperistri Dewi Anggraini, istri Prabu Ekalaya atau juga sering disebut
Prabu Palgunadi dari kerajaan Paranggelung. Saat itu Arjuna yang ingin
memaksakan kehendaknya mengakibatkan Dewi Anggraini bunuh diri karena ia hanya
setia pada suaminya. Prabu Ekalaya yang mengetahui hal itu menantang Arjuna,
namun kehebatan Prabu Ekalaya ternyata lebih dari Arjuna. Arjuna lalu mengadu
pada Drona. Ia beranggapan gurunya telah ingkar janji dengan pernah menyebutkan
tidak akan pernah mengajari memanah kepada siapapun selain Arjuna. Resi Drona
lalu pergi kepada Prabu Ekalaya. Prabu Ekalaya memang adalah penggemar dari
Resi Drona, namun karena ia tak dapat berguru secara langsung, ia menciptakan
arca Drona di istananya untuk diajak bicara dan berlatih. Oleh Drona hal
tersebut dianggap sebagai suatu hal terlarang dengan memasang arcanya di sana.
Maka sebagai gantinya Resi Drona lalu meminta Cincin Mustika Ampal yang telah
tertanam di ibu jari Prabu Ekalaya. Oleh Drona jari tersebut lalu dipotong lalu
ditempelkan pada jari Arjuna. Sejak itulah Arjuna memiliki enam jari pada
tangan kanannya. Hal ini dalam bahasa Jawa disebut siwil. Saat bertemu dengan
Arjuna lagi, Prabu Ekalaya kalah. Saat itu ia menyadari bahwa ia telah
diperdaya, maka sebelum mati ia berkata akan membalas dendam pada Drona kelak
dalam Perang Baratayuda.
·
Arjuna memiliki banyak
sekali senjata dan aji-aji.Senjata Arjuna antara lain adalah Panah Gendewa dari
Batara Agni setelah ia membantu Batara Agni melawan Batara Indra dengan
membakar Hutan Kandawa, Panah Pasopati dari Kirata, seorang pemburu jelmaan
Batara Guru, sebelum Arjuna membunuh Niwatakaca, Mahkota Emas dan berlian dari
Batara Indra, setelah ia mengalahkan Prabu Niwatakaca dan menjadi Raja para
bidadari selama tujuh hari, keris Pulanggeni, keris Kalanadah yang berasal dari
taring Batara Kala, Panah Sarotama, Panah Ardadali, Panah Cundamanik, Panah
Brahmasirah, Panah Angenyastra, dan Arya Sengkali, keempatnya dari Resi Drona,
Minyak Jayangketon dari Begawan Wilawuk, mertuanya, pusaka Mercujiwa, panah
Brahmasirah, cambuk kyai Pamuk, panah Mergading dan banyak lagi. Selain itu
aji-aji yang dimiliki Arjuna adalah sebagai berikut :
1.
Aji
Panglimunan/Kemayan : dapat menghilang
2.
Aji Sepiangin : dapat
berjalan tanpa jejak
3.
Aji Tunggengmaya : dapat mencipta sumber air
4.
Aji Mayabumi : dapat
meperbesar wibawa dalam pertempuran
5.
Aji Mundri/Maundri/Pangatep-atep
: dapat menambah berat tubuh
6.
Aji Pengasihan :
menjadi dikasihi sesame
7.
Aji Asmaracipta :
menambah kemampuan olah pikir
8.
Aji Asmaratantra :
menambah kekuatan dalam perang
9.
Aji Asmarasedya :
manambah keteguhan hati dalam perang
10.
Aji Asmaraturida : meanmbah
kekuatan dalam olah rasa
11.
Aji Asmaragama :
menambah kemampuan berolah asmara
12.
Aji Anima : dapat
menjadi kecil hingga tak dapat dilihat
13.
Aji Lakuna : menjadi
ringan dan dapat melayang
14.
Aji Prapki : sampai
tujuan yang diinginkan dalam sekejap mata
15.
Aji Matima/Sempaliputri
: dapat mengubah wujudnya.
16.
Aji Kamawersita dapat
perkasa dalam olah asmaraArjuna pernah membantu Demang Sagotra rukun dengan
istrinya saat ia mencari nasi bungkus untuk Nakula dan Sadewa setelah peristiwa
Balesigala-gala. Konon hal ini yang membuat Demang Sagotra rela menjadi tawur
kemenangan Pandawa kelak dalam Perang Baratayuda Jayabinangun.
·
Setelah Pandawa
dihadiahi hutan Kandaprasta yang terkenal angker, Arjuna bertemu dengan Begawan
Wilawuk yang sedang mencarikan pria yang diimpikan putrinya. Saat itu Begawan
Wilawuk yang berujud raksasa membawa Arjuna dan menikahkannya dengan putrinya,
Dewi Jimambang. Konon ini adalah istri pertama dari Arjuna. Dari mertuanya, ia
mendapat warisan minyak Jayangketon yang berhasiat dapat melihat makhluk halus
jika dioleskan di pelupuk mata. Minyak ini berjasa besar bagi para Pandawa yang
saat itu berhadapan dengan Jin Yudistira dan saudara-saudaranya yang tak dapat
dilihat mata biasa. Saat itu pulalah Arjuna dapat mengalahkan Jin Dananjaya
dari wilayah Madukara. Jin Danajaya lalu merasuk dalam tubuh Arjuna.
·
Selain mendapat nama
Dananjaya, Arjuna juga memperoleh wilayah kesatrian di Madukara dengan Patih
Suroto sebagai patihnya. Saat menjadi buangan selama 12 tahun di hutan setelah
Puntadewa kalah dalam permainan dadu Arjuna pernah pergi untuk bertapa di
gunung Indrakila dengan nama Begawan Mintaraga. Dia saat yang sama Prabu
Niwatakaca dari kerajaan Manimantaka yang meminta Dewi Supraba yang akan
dijadikan istrinya. Saat itu tak ada seorang dewapun yang dapat menandingi
kehebatan Prabu Niwatakaca dan Patihnya Ditya Mamangmurka. Menurut para dewa,
hanya Arjunalah yang sanggup menaklukan raja raksasa tersebut. Batara Indra
lalu mengirim tujuh bidadari untuk memberhentikan tapa dari Begawan Mintaraga.
Ketujuh bidadari tersebut adalah Dewi Supraba sendiri, Dewi Wilutama, Dewi
Leng-leng Mulat, Dewi Tunjungbiru, Dewi Warsiki, Dewi Gagarmayang dan Dewi
Surendra. Tetapi ketujuh bidadari tersebut tetap saja tidak berhasil
menggerakkan sang pertapa dari tempat duduknya. Setelah ketujuh bidadari
tersebut kembali ke kayangan dan melaporkan kegagalannya, tiba-tiba munculah
seorang raksasa besar yang mengobrak-abrik gunung Indrakila. Oleh Ciptaning,
Buta tersebut di sumpah menjadi seekor babi hutan. Lalu babi hutan tersebut
dipanahnya. Disaat yang bersamaan panah seorang pemburu yang bernama
Keratapura. Setelah melalui perdebatan panjang dan perkelahian, ternyata Arjuna
kalah. Arjuna lalu sadar bahwa yang dihadapinya tersebut adalah Sang Hyang Siwa
atau Batara Guru. Ia lalu menyembah Batara Guru. Oleh Batara Guru Arjuna diberi
panah Pasopati dan diminta mengalahkan Prabu Niwatakaca.Ternyata mengalahkan
Prabu Niwatakaca tidak semudah yang dibayangkan. Arjuna lalu meminta bantuan
Batari Supraba. Dengan datangnya Dewi Supraba ke tempat kediaman Prabu
Niwatakaca, membuat sang Prabu sangat senang karena ia memang telah keseng-sem
dengan sang dewi. Prabu Niwatakaca yang telah lupa daratan tersebut menjawab
semua pertanyaan Dewi Supraba, sedang Arjuna bersembunyi di dalam gelungnya.
Pertanyaan tersebut diantaranya adalah dimana letak kelemahan Prabu Niwatakaca,
sang Prabu dengan tenang menjawab, kelemahannya ada di lidah. Seketika itu
Arjuna muncul dan melawan Prabu Niwatakaca. Karena merasa di permainkan, Prabu
Niwatakaca membanting Arjuna dan mengamuk sejadi-jadinya. Saat itu Arjuna hanya
berpura-pura mati. Ketika Niwatakaca tertawa dan sesumbar akan kekuatannya,
Arjuna lalu melepaskan panah Pasopatinya tepat kedalam mulut sang prabu dan
tewaslah Niwatakaca.
·
Arjuna lalu diangkat menjadi
raja di kayangan Tejamaya, tempat para bidadari selama tujuh hari (satu bulan
di kayangan = satu hari di dunia). Arjuna juga boleh memilih 40 orang bidadari
untuk menjadi istrinya dimana ketujuh bidadari yang menggodanya juga termasuk
dalam ke-40 bidadari tersebut dan juga Dewi Dresnala, Putri Batara Brahma.
Selain itu Arjuna juga mendapat mahkota emas berlian dari Batara Indra, panah
Ardadali dari Batara Kuwera, dan banyak lagi. Arjuna juga diberi kesempatan
untuk mengajukan suatu permintaan. Permintaan Arjuna tersebut adalah agar
Pandawa jaya dalam perang Baratayuda. Hal ini menimbulkan kritik keras dari
Semar yang merupakan pamong Arjuna yang menganggap Arjuna kurang bijaksana.
Menurut Semar, Arjuna seharusnya tidak egois dengan memikirkan diri sendiri dan
tidak memikirkan keturunan Pandawa lainnya. Dan memang benar, kesemua Putra
Pandawa yang terlibat dalam Perang Baratayuda tewas.
·
Di saat Arjuna sedang
duduk-duduk tiba-tiba datanglah Dewi Uruwasi. Dewi Uruwasi yang telah jatuh
cinta terhadap Arjuna meminta dijadikan istrinya. Arjuna menolak secara halus,
namun Dewi Uruwasi yang sudah buta karena cinta tetap mendesak. Karena Arjuan
tetap menolak, Dewi Uruwasi mengutuknya akan menjadi banci kelak. Arjuna yang
sedih dengan kutukan tersebut dihibur Batara Indra. Menurut Batara Indra hal
tersebut akan berguna kelak dan tak perlu disesali.Setelah kembali dari
Kayangan, Arjuna dan saudara-saudaranya harus menyamar di negri Wirata. Dan
disinilah kutukan Dewi Uruwasi berguna. Arjuna lalu menjadi guru tari dan
kesenian, dan menjadi banci yang bernama Kendri Wrehatnala. Di akhir
penyamarannya, Arjuna kembali menjadi seorang ksatria dan mengusir para kurawa
yang ingin mnghancurkan kerajaan Wirata. Arjuna lalu akan dikawinkan dengan
Dewi Utari namun Arjuna meminta agar Dewi Utari dikawinkan dengan putranya
yaitu Raden Abimanyu.
·
Kendati Arjuna adalah
seorang berbudi luhur namun ia tetap tidak dapat luput dari kesalahan. Hal ini
menyangkut hal pilih kasih. Saat putranya Bambang Sumitra akan menikah dengan
Dewi Asmarawati, Arjuna terlihat acuh tak acuh. Oleh Semar, lalu acara tersebut
diambil alih sehingga pesta tersebut berlangsung dengan sangat meriah dengan
mengadirkan dewa-dewa dan dewi-dewi dari kayangan. Arjuna kemudian sadar akan
kekhilafannya dalam hal pilih-pilih kasih. Suatu pelajaran yang dapat dipetik
disini adalah sebagai orang tua hendaknya tidak memilih-milih kasih pada
anak-anaknya.
·
Dalam perang
Baratayuda Arjuna menjadi senopati Agung Pandawa yang berhasil membunuh banyak
satriya Kurawa dan juga senotapi-senopati lainnya. Yang tewas di tangan Arjuna
antara lain Raden Jayadrata yang telah membunuh putra kesayangannya yaitu
Abimanyu, Prabu Bogadenta, Raden Citraksa, Raden Citraksi, Raden Burisrawa, dan
Adipati Karna.Masih dalam Baratayuda, Arjuna yang baru saja kehilangan putra
kesayangannya menjadi kehilangan semangat, ditambah lagi guru dan
saudara-saudaranya satu-persatu gugur di medan Kurusetra. Prabu Kresna lalu
memberi nasihat bahwa dalam perang itu tidak ada kawan-lawan, kakak-adik
ataupun guru-murid semuanya adalah takdir dan harus dijalani. Ajaran ini
dikenal dengan nama Bagawat Gita. Yang membuat semangat ksatria penengah
pandawa tersebut kembali menyala saat akan berhadapan dengan Adipati Karna,
saudara tua seibu.
·
Setelah Perang
Baratayuda berakhir, Dewi Banowati yang memang telah lama berselingkuh dengan
Arjuna kemudian diperistrinya. Sebelumnya Arjuna telah memiliki seorang putri
dari Dewi Banowati. Di saat yang sama Prabu Duryudana yang mulai curiga dengan
hubungan istrinya dan Arjuna lalu berkata bahwa jika yang lahir bayi perempuan,
itu adalah putri dari Arjuna dan Banowati akan diusir tetapi jika itu laki-laki
maka itu adalah putranya. Saat bayi tersebut lahir ternyata adalah seorang
perempuan. Banowati sangat panik akan hal itu. Namun atas pertolongan Kresna,
bayi tersebut ditukar sebelum Prabu Duryudana melihatnya. Bayi perempuan yang
lalu diasuh oleh Dewi Manuhara, istri Arjuna yang lain kemudian di beri nama
Endang Pergiwati. Karena kelahirannya hampir sama dengan putri Dewi Manuhara
yang bernama Endang Pergiwa, lalu keduanya diaku kembar. Sedang untuk putra
dari Dewi Banowati dan Prabu Duryudana, Prabu Kresna mengambil seorang anak
gandrawa dan diberi nama Lesmana Mandrakumara. Karena ia adalah anak gandrawa
yang dipuja menjadi manusia, maka Lesmana Mandrakumara memiliki perwatakan yang
cengeng dan agak tolol. Malang bagi Dewi Banowati, pada malam ia sedang
mengasuh Parikesit, ia dibunuh oleh Aswatama yang bersekongkol dengan
Kartamarma dan Resi Krepa untuk membunuh Parikesit yang masih Bayi. Dihari yang
sama Dewi Srikandi, dan Pancawala juga dibunuh saat tidur. Untunglah bayi
parikesit yang menangis lalu menendang senjata Pasopati yang di taruh Arjuna di
dekatnya dan membunuh Aswatama. Arjuna yang sedang sedih karena Banowati telah
dibunuh bersama Dewi Srikandi lalu mencari seorang putri yang mirip dengan Dewi
Banowati. Putri tersebut adalah Dewi Citrahoyi, istri Prabu Arjunapati yang
juga murid dari prabu Kresna. Prabu Kresna yang tanggap akan hal itu lalu
meminta Prabu Arjunapati menyerahkan istrinya pada Arjuna. Prabu Arjunapati
yang tersinggung akan hal itu menantang Prabu Kresna berperang dan dalam
pertempuran itu Prabu Arjunapati gugur sampuh dengan Patih Udawa dan Dewi
Citrahoyi lalu menjadi istri Arjuna.
·
Setelah penguburan
para pahlawan yang gugur dalam perang Baratayuda dan pengangkatan Prabu
Puntadewa menjadi raja Astina dengan gelar Prabu Kalimataya, Arjuna
melaksanakan amanat kakaknya dengan mengadakan Sesaji Korban Kuda atau disebut
Sesaji Aswameda. Arjuna yang diiringi sepasukan tentara Astina lalu mengikuti
seekor kuda kemanapun kuda itu berjalan dan kerajaan-kerajaan yang dilewati
kuda tersebut harus tunduk pada Astina, jika tidak Arjuna dan pasukannya akan
menyerang kerajaan tersebut. Semua kerajaan yang dilewati kuda tersebut ternyata
dapat dikalahkan. Arjuna lalu kembali ke Astina dan akhir hidupnya diceritakan
mati moksa dengan keempat saudaranya dan Dewi Drupadi.
Maksud dan tujuan pangkalan SMA NEGERI 1 NGANTANG
memilih Arjuna sebagai nama ambalan adalah karena Arjunaadalah :
·
Seorang kesatria
yang gagah berani, berbudi luhur, mementingkan kepentingan bersama, hati yang
lembut, dan suka menuntut ilmu :
a)
Hal ini sesuai
dengan kepribadian pramuka yang tercermin dalam Dhasadarma
b)
Seorang pramuka
harus berani menyampaikan pendapat dimuka umum, namun tidak menyinggung
perasaan anggota yang lain
c)
Pramuka harus
berpegang teguh pada keyakina masing-masing anggota, tanpa ada perbedaan.
·
Arjuna dapat
menerima dan diterima oleh semua kalangan masyarakat :
a)
Seorang pramuka
harus dapat beradabtasi dimanapun ia berada
b)
Mencerminkan
lambang pramuka yakni tunas kelapa
c)
Menjadi wadah
tumbuhnya generasi bangsa yang mandiri
·
Memiliki banyak
teman, dan guru. Karena salah satu sifat Arjuna yang suka menuntut ilmu.
Menurut Arjuna ilmu ada dalam setiap kehidupan masyarakat :
a)
Seorang pramuka
harus ramah, dan bersahaja kepada setiap orang
b)
Setiap apa yang
dilakukan selalu mengandung arti dan dapat memberikan manfaat kepada setiap
orang
c)
Saling berbagi
ilmu pengetahuan kepada sesama anggota
·
Dalam kehidupan
Arjuna juga memiliki sifat negatif, yakni sifat egois dan pilih kasih. Namun
Arjuna menyadari bahwa sifat tersebut dapat merugikan banyak orang lain.
a)
Setiap manusia
pasti selalu mempunyai kesalahan, namun dengan dengan segera menyadari dan memperbaiki kesalahan tersebut
b)
Dalam pramuka
tidak ada perbedaan baik secara material maupun secara materil
·
Arjuna juga
disebut dengan BAGAWAT GITA yaitu sebagai seorang penengah Pandawa dan penyemangat
bagi setiap orang :
a)
Dapat mencari
jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapi
b)
Saling memberi
motivasi jika ada anggota yang menghadapi masalah (terutama dalam organisasi)
·
Ruh Arjuna yang
suci, ketika lahir ruhnya pergi ke kayangan dan ruhnyua dicintai oleh bidadari
:
a)
Menjalankan
ibadah dimanapun berasa sesuai keyakina masing-masing
b)
Sifat-sifat
negatif tidaklah dipelihara melainkan dijadikan cerminan untuk menjadi lebih
baik
c)
Sesame anggota
pramuka harus memiliki sifat kasih sayang
·
Menjadi
kebanggaan guru-gurunya karena sifat cerdiknya :
a)
Pandai dalam
mengelola dana, menjadi lebih bermanfaat
b)
Selalu berfikir
lebih detail (memikirkan jalannya kegiatan dari awal hingga akhir)
·
Arjuna yang
memiliki sifat suka menolong, ini dibuktikan dari banyaknya pusaka Arjuna
sebagai penghargaan.
a)
Mengutamakan
sifat gotong royong
b)
Menolong sesama
tanpa pamrih
c)
Keberhasilan yang
didapat dari hasil kerjasama dan kerja keras merupakan kebanggaan tersendiri
(Buku Adat Ajuska)
0 komentar:
Posting Komentar