DEWAN PEMBINA

Seluruh dewan guru SMAN 1 Ngantang mendukung proses kegiatan kepramukaan yang diamanatkan oleh pemerintah melalui pemberlakuan ekstra wajib pramuka pada kurikulum 2013.

DEWAN AMBALAN

Ujung tombak pembinaan kegiatan kepramukaan di ambalan Arjuna Srikandi tidak lain adalah pengurus dewan ambalan.

ADAT AMBALAN

Adat ambalan dilaksanakan sebagaimana mengacu pada pola pembinaan pramuka penegak yang diterbitkan kwartir nasional gerakan pramuka.

PRAMUKA ADALAH KESENANGAN

Kesenangan yang dimaksudkan tentunya mengacu pada hal yang bersifat positif dan mengandung pendidikan.

ARJUNA Jr = SRIKANDI Jr

Upacara Peringatan 55 Tahun Gerakan Pramuka di Stadion Kanjuruhan.

Rabu, 25 Desember 2013

Buku Adat Ambalan Arjuna Srikandi

Berdasarkan Mustegak 1 tahun 2013 maka Buku adat Ambalan Arjuna Srikandi
gudep 040133-040134 pangkalan SMA Negeri 1 Ngantang telah secara resmi dipergunakan sebagai sumber keadatan ambalan Arjuna Srikandi
Semoga bermanfaat bagi kita semuanya,
yang mau download monggo




Download disini

Sangga Kerja Penempuhan Tegak Bantara 2013

Terima Kasih Pula Kami Sampaikan
Atas Kesuksesannya berkegiatan.


W@lank_Kadunk

Dewan Ambalan 2013

Teruntuk Tim Dewan Ambalan 2013 yang sukses memberi kenangan bagi ambalan Arjuna Srikandi
Gudep 040133-040134 pangkalan SMA Negeri 1 Ngantang
Terima Kasih atas Perjuangann dan jerih payah kakak semua selama ini.


W@lank_Kadunk

TERUNTUK SANGGA KERJA MUSTEGAK 1 2013
AMBALAN ARJUNA SRIKANDI GUDEP 040133-040134
PANGKALAN SMA NEGERI 1 NGANTANG

Terima Kasih atas jerih payahnya menyiapkan kegiatan ini


W@lank_Kadunk

Jumat, 20 Desember 2013

ARJUNA


·                Nama Ambalan Putra adalah ARJUNA
·            Arjuna adalah nama seorang tokoh protagonis dalam wiracaritaMahabharata. Ia dikenal sebagai sang Pandawa yang menawan parasnya dan lemah lembut budinya.Putra Prabu Pandudewanata. Ia juga seorang kesatria yang memiliki banyak kesaktian dan keterampilan dalam berperang.
·                Arjuna merupakan teman dekat Kresna, yaitu awatara (penjelmaan) Batara Wisnu yang turun ke dunia demi menyelamatkan dunia dari kejahatan. Arjuna juga merupakan seorang yang sempat menyaksikan "wujud semesta Kresna" menjelang perang Bharatayuddha berlangsung. Ia juga menerima ajaran Bhagawadgita atau "Nyanyian Dewata", yaitu wejangan suci yang disampaikan oleh Kresna kepadanya sesaat sebelum perang Bharatayuddha berlangsung karena Arjuna mengalami keragu-raguan untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang Ksatria dimedan perang.
·                Raden arjuna adalah putra ketiga dari pasangan Dewi Kunti dan Prabu Pandu atau sering disebut dengan ksatriaPanengah Pandawa. Seperti yang lainnya, Arjuna pun sesungguhnya bukan putra Pandu, namun ia adalah putra dari Dewi Kunti dan Batara Indra.
·                Dalam kehidupan orang jawa, Arjuna adalah perlambang manusia yang berilmu tingginamun ragu dalam bertindak. Hal ini nampak jelas sekali saat ia kehilangan semangat saat akan menghadapi saudara sepupu, dan guru-gurunya di medan Kurusetra.
·                Keburukan dari Arjuna adalah sifat sombongnya. Karena merasa tangguh dan juga tampan, pada saat mudannya ia menjadi sedikit sombong.
·                Arjuna memiliki dasanama sebagai berikut : Herjuna, Jahnawi, Sang Jisnu, Permadi sebagai nama Arjuna saat muda, Pamade, Panduputra dan Pandusiwi karena merupakan putra dari Pandu, Kuntadi karena punya panah pusaka, Palguna karena pandai mengukur kekuatan lawan, Danajaya karena tidak mementingkan harta, Prabu Kariti saat bertahta menjadi raja di kayangan Tejamaya setelah berhasil membunuh Prabu Niwatakaca, Margana karena dapat terbang tanpa sayap, Parta yang berarti berbudi luhur dan sentosa, Parantapa karena tekun bertapa, Kuruprawira dan Kurusatama karena ia adalah pahlawan di dalam baratayuda, Mahabahu karena memiliki tubuh kecil tetapi kekuatannya besar, Danasmara karena tidak pernah menolak cinta manapun, Gudakesa, Kritin, Kaliti, Kumbawali, Kumbayali, Kumbang Ali-Ali, Kuntiputra, Kurusreta, Anaga, Barata, Baratasatama, Jlamprong yang berarti bulu merak adalah panggilan kesayangan Werkudara untuk Arjuna, Siwil karena berjari enam adalah panggilan dari Prabu Kresna, Suparta, Wibaksu, Tohjali, Pritasuta, Pritaputra, Indratanaya dan Indraputra karena merupakan putra dari Batara Indra, dan Ciptaning dan Mintaraga adalah nama yang digunakan saat bertapa di gunung Indrakila. Arjuna sendiri berarti putih atau bening.
·                Pada saat lahir, sukma Arjuna yang berwujud cahaya yang keluar dari rahim ibunya dan naik ke kayangan Kawidaren tempat para bidadari. Semua bidadari yang ada jatuh cinta pada sukma Arjuna tersebut yang bernama Wiji Mulya. Kegemparan tersebut menimbulkan kemarahan para dewa yang lalu menyerangnya. Cahaya yang samar samar tersebut lalu berubah menjadi sesosok manusia tampan yang berpakaian sederhana.
Hilangnya sukma Arjuna dari tubuh Dewi Kunthi menyebabkan kesedihan bagi Prabu Pandu. Atas nasehat Semar, Pandu lalu naik ke kayangan dan meminta kembali putranya setelah diberi wejangan oleh Batara Guru.Sejak muda, Arjuna sudah gemar menuntut ilmu. Ia menuntut ilmu pada siapapun. Menurutnya lingkungan masyarakat adalah gudang dari ilmu. Guru-gurunya antara lain adalah Resi Drona, dari Resi Dona ia mendapat senjata ampuh yang bernama panah Cundamanik dan Arya Sengkali, yang kedua adalah Begawan Krepa, Begawan Kesawasidi, Resi Padmanaba, dan banyak pertapa sakti lainnya. Dalam kisah Mahabarata, Arjuna berguru pada Ramaparasu, namun dalam kisah pewayangan, hal tersebut hampir tidak pernah disinggung.
·                Dalam pewayangan diceritakan bahwa Arjuna memiliki lebih dari 40 orang istri namun hanya beberapa saja yang terkenal dan sering disinggung dalam pedalangan. Istri-istri Arjuna adalah sebagai berikut :
1.        Endang Jimambang berputra Bambang Kumaladewa dan Bambang Kumalasekti
2.        Dewi Palupi atau Dewi Ulupi berputra Bambang Irawan
3.        Dewi Wara Sumbadra berputra Raden Angkawijaya atau Raden Abimanyu.
4.        Dewi Srikandi tidak berputra
5.        Dewi Ratri berputra Bambang Wijanarka
6.        Dewi Dresnala berputra Bambang Wisanggeni
7.        Dewi Juwitaningrat berputra Bambang Senggoto yang beujud raksasa
8.        Endang Manuhara berputri Dewi Pregiwa dan Dewi Manuwati
9.        Dewi Banowati berputri Endang Pergiwati (diasuh oleh Endang Manuhara)
10.    Dewi Larasati berputra Bambang Sumitra dan Bambang Brantalaras
11.    Dewi Gandawati berputra Bambang Gandakusuma
12.    Endang Sabekti berputra Bambang Priyembada
13.    Dewi Antakawulan berputra Bambang Antakadewa
14.    Dewi Supraba berputra Bambang Prabakusuma
15.    Dewi Wilutama berputra Bambang Wilugangga
16.    Dewi Warsiki tidak diketahui putranya
17.    Dewi Surendra tidak diketahui putranya
18.    Dewi Gagarmayang tidak diketahui putranya
19.    Dewi Tunjungbiru tidak diketahui putranya
20.    Dewi Leng-Leng Mulat tidak diketahui putranya
21.    Dewi Citranggada berputra Bambang Babruwahana
22.    Dewi Lestari tidak berputra
23.    Dewi Larawangen tidak berputra
24.    Endang Retno Kasimpar tidak berputra
25.    Dewi Citrahoyi tidak berputra
26.    Dewi Manukhara tidak berputra
·                Banyaknya istri yang dimiliki Arjuna ini dalam cerita pewayangan bukanlah merupakan gambaran seseorang yang serakah istri atau mata keranjang, namun gambaran bahwa Arjuna dapat menerima dan diterima oleh semua golongan.Ketika muda, Arjuna pernah ingin memperistri Dewi Anggraini, istri Prabu Ekalaya atau juga sering disebut Prabu Palgunadi dari kerajaan Paranggelung. Saat itu Arjuna yang ingin memaksakan kehendaknya mengakibatkan Dewi Anggraini bunuh diri karena ia hanya setia pada suaminya. Prabu Ekalaya yang mengetahui hal itu menantang Arjuna, namun kehebatan Prabu Ekalaya ternyata lebih dari Arjuna. Arjuna lalu mengadu pada Drona. Ia beranggapan gurunya telah ingkar janji dengan pernah menyebutkan tidak akan pernah mengajari memanah kepada siapapun selain Arjuna. Resi Drona lalu pergi kepada Prabu Ekalaya. Prabu Ekalaya memang adalah penggemar dari Resi Drona, namun karena ia tak dapat berguru secara langsung, ia menciptakan arca Drona di istananya untuk diajak bicara dan berlatih. Oleh Drona hal tersebut dianggap sebagai suatu hal terlarang dengan memasang arcanya di sana. Maka sebagai gantinya Resi Drona lalu meminta Cincin Mustika Ampal yang telah tertanam di ibu jari Prabu Ekalaya. Oleh Drona jari tersebut lalu dipotong lalu ditempelkan pada jari Arjuna. Sejak itulah Arjuna memiliki enam jari pada tangan kanannya. Hal ini dalam bahasa Jawa disebut siwil. Saat bertemu dengan Arjuna lagi, Prabu Ekalaya kalah. Saat itu ia menyadari bahwa ia telah diperdaya, maka sebelum mati ia berkata akan membalas dendam pada Drona kelak dalam Perang Baratayuda.
·                Arjuna memiliki banyak sekali senjata dan aji-aji.Senjata Arjuna antara lain adalah Panah Gendewa dari Batara Agni setelah ia membantu Batara Agni melawan Batara Indra dengan membakar Hutan Kandawa, Panah Pasopati dari Kirata, seorang pemburu jelmaan Batara Guru, sebelum Arjuna membunuh Niwatakaca, Mahkota Emas dan berlian dari Batara Indra, setelah ia mengalahkan Prabu Niwatakaca dan menjadi Raja para bidadari selama tujuh hari, keris Pulanggeni, keris Kalanadah yang berasal dari taring Batara Kala, Panah Sarotama, Panah Ardadali, Panah Cundamanik, Panah Brahmasirah, Panah Angenyastra, dan Arya Sengkali, keempatnya dari Resi Drona, Minyak Jayangketon dari Begawan Wilawuk, mertuanya, pusaka Mercujiwa, panah Brahmasirah, cambuk kyai Pamuk, panah Mergading dan banyak lagi. Selain itu aji-aji yang dimiliki Arjuna adalah sebagai berikut :
1.        Aji Panglimunan/Kemayan : dapat menghilang
2.        Aji Sepiangin : dapat berjalan tanpa jejak
3.         Aji Tunggengmaya : dapat mencipta sumber air
4.        Aji Mayabumi : dapat meperbesar wibawa dalam pertempuran
5.        Aji Mundri/Maundri/Pangatep-atep : dapat menambah berat tubuh
6.        Aji Pengasihan : menjadi dikasihi sesame
7.        Aji Asmaracipta : menambah kemampuan olah pikir
8.        Aji Asmaratantra : menambah kekuatan dalam perang
9.        Aji Asmarasedya : manambah keteguhan hati dalam perang
10.    Aji Asmaraturida : meanmbah kekuatan dalam olah rasa
11.    Aji Asmaragama : menambah kemampuan berolah asmara
12.    Aji Anima : dapat menjadi kecil hingga tak dapat dilihat
13.    Aji Lakuna : menjadi ringan dan dapat melayang
14.    Aji Prapki : sampai tujuan yang diinginkan dalam sekejap mata
15.    Aji Matima/Sempaliputri : dapat mengubah wujudnya.
16.    Aji Kamawersita dapat perkasa dalam olah asmaraArjuna pernah membantu Demang Sagotra rukun dengan istrinya saat ia mencari nasi bungkus untuk Nakula dan Sadewa setelah peristiwa Balesigala-gala. Konon hal ini yang membuat Demang Sagotra rela menjadi tawur kemenangan Pandawa kelak dalam Perang Baratayuda Jayabinangun.
·                Setelah Pandawa dihadiahi hutan Kandaprasta yang terkenal angker, Arjuna bertemu dengan Begawan Wilawuk yang sedang mencarikan pria yang diimpikan putrinya. Saat itu Begawan Wilawuk yang berujud raksasa membawa Arjuna dan menikahkannya dengan putrinya, Dewi Jimambang. Konon ini adalah istri pertama dari Arjuna. Dari mertuanya, ia mendapat warisan minyak Jayangketon yang berhasiat dapat melihat makhluk halus jika dioleskan di pelupuk mata. Minyak ini berjasa besar bagi para Pandawa yang saat itu berhadapan dengan Jin Yudistira dan saudara-saudaranya yang tak dapat dilihat mata biasa. Saat itu pulalah Arjuna dapat mengalahkan Jin Dananjaya dari wilayah Madukara. Jin Danajaya lalu merasuk dalam tubuh Arjuna.
·                Selain mendapat nama Dananjaya, Arjuna juga memperoleh wilayah kesatrian di Madukara dengan Patih Suroto sebagai patihnya. Saat menjadi buangan selama 12 tahun di hutan setelah Puntadewa kalah dalam permainan dadu Arjuna pernah pergi untuk bertapa di gunung Indrakila dengan nama Begawan Mintaraga. Dia saat yang sama Prabu Niwatakaca dari kerajaan Manimantaka yang meminta Dewi Supraba yang akan dijadikan istrinya. Saat itu tak ada seorang dewapun yang dapat menandingi kehebatan Prabu Niwatakaca dan Patihnya Ditya Mamangmurka. Menurut para dewa, hanya Arjunalah yang sanggup menaklukan raja raksasa tersebut. Batara Indra lalu mengirim tujuh bidadari untuk memberhentikan tapa dari Begawan Mintaraga. Ketujuh bidadari tersebut adalah Dewi Supraba sendiri, Dewi Wilutama, Dewi Leng-leng Mulat, Dewi Tunjungbiru, Dewi Warsiki, Dewi Gagarmayang dan Dewi Surendra. Tetapi ketujuh bidadari tersebut tetap saja tidak berhasil menggerakkan sang pertapa dari tempat duduknya. Setelah ketujuh bidadari tersebut kembali ke kayangan dan melaporkan kegagalannya, tiba-tiba munculah seorang raksasa besar yang mengobrak-abrik gunung Indrakila. Oleh Ciptaning, Buta tersebut di sumpah menjadi seekor babi hutan. Lalu babi hutan tersebut dipanahnya. Disaat yang bersamaan panah seorang pemburu yang bernama Keratapura. Setelah melalui perdebatan panjang dan perkelahian, ternyata Arjuna kalah. Arjuna lalu sadar bahwa yang dihadapinya tersebut adalah Sang Hyang Siwa atau Batara Guru. Ia lalu menyembah Batara Guru. Oleh Batara Guru Arjuna diberi panah Pasopati dan diminta mengalahkan Prabu Niwatakaca.Ternyata mengalahkan Prabu Niwatakaca tidak semudah yang dibayangkan. Arjuna lalu meminta bantuan Batari Supraba. Dengan datangnya Dewi Supraba ke tempat kediaman Prabu Niwatakaca, membuat sang Prabu sangat senang karena ia memang telah keseng-sem dengan sang dewi. Prabu Niwatakaca yang telah lupa daratan tersebut menjawab semua pertanyaan Dewi Supraba, sedang Arjuna bersembunyi di dalam gelungnya. Pertanyaan tersebut diantaranya adalah dimana letak kelemahan Prabu Niwatakaca, sang Prabu dengan tenang menjawab, kelemahannya ada di lidah. Seketika itu Arjuna muncul dan melawan Prabu Niwatakaca. Karena merasa di permainkan, Prabu Niwatakaca membanting Arjuna dan mengamuk sejadi-jadinya. Saat itu Arjuna hanya berpura-pura mati. Ketika Niwatakaca tertawa dan sesumbar akan kekuatannya, Arjuna lalu melepaskan panah Pasopatinya tepat kedalam mulut sang prabu dan tewaslah Niwatakaca.
·                Arjuna lalu diangkat menjadi raja di kayangan Tejamaya, tempat para bidadari selama tujuh hari (satu bulan di kayangan = satu hari di dunia). Arjuna juga boleh memilih 40 orang bidadari untuk menjadi istrinya dimana ketujuh bidadari yang menggodanya juga termasuk dalam ke-40 bidadari tersebut dan juga Dewi Dresnala, Putri Batara Brahma. Selain itu Arjuna juga mendapat mahkota emas berlian dari Batara Indra, panah Ardadali dari Batara Kuwera, dan banyak lagi. Arjuna juga diberi kesempatan untuk mengajukan suatu permintaan. Permintaan Arjuna tersebut adalah agar Pandawa jaya dalam perang Baratayuda. Hal ini menimbulkan kritik keras dari Semar yang merupakan pamong Arjuna yang menganggap Arjuna kurang bijaksana. Menurut Semar, Arjuna seharusnya tidak egois dengan memikirkan diri sendiri dan tidak memikirkan keturunan Pandawa lainnya. Dan memang benar, kesemua Putra Pandawa yang terlibat dalam Perang Baratayuda tewas.
·                Di saat Arjuna sedang duduk-duduk tiba-tiba datanglah Dewi Uruwasi. Dewi Uruwasi yang telah jatuh cinta terhadap Arjuna meminta dijadikan istrinya. Arjuna menolak secara halus, namun Dewi Uruwasi yang sudah buta karena cinta tetap mendesak. Karena Arjuan tetap menolak, Dewi Uruwasi mengutuknya akan menjadi banci kelak. Arjuna yang sedih dengan kutukan tersebut dihibur Batara Indra. Menurut Batara Indra hal tersebut akan berguna kelak dan tak perlu disesali.Setelah kembali dari Kayangan, Arjuna dan saudara-saudaranya harus menyamar di negri Wirata. Dan disinilah kutukan Dewi Uruwasi berguna. Arjuna lalu menjadi guru tari dan kesenian, dan menjadi banci yang bernama Kendri Wrehatnala. Di akhir penyamarannya, Arjuna kembali menjadi seorang ksatria dan mengusir para kurawa yang ingin mnghancurkan kerajaan Wirata. Arjuna lalu akan dikawinkan dengan Dewi Utari namun Arjuna meminta agar Dewi Utari dikawinkan dengan putranya yaitu Raden Abimanyu.
·                Kendati Arjuna adalah seorang berbudi luhur namun ia tetap tidak dapat luput dari kesalahan. Hal ini menyangkut hal pilih kasih. Saat putranya Bambang Sumitra akan menikah dengan Dewi Asmarawati, Arjuna terlihat acuh tak acuh. Oleh Semar, lalu acara tersebut diambil alih sehingga pesta tersebut berlangsung dengan sangat meriah dengan mengadirkan dewa-dewa dan dewi-dewi dari kayangan. Arjuna kemudian sadar akan kekhilafannya dalam hal pilih-pilih kasih. Suatu pelajaran yang dapat dipetik disini adalah sebagai orang tua hendaknya tidak memilih-milih kasih pada anak-anaknya.
·                Dalam perang Baratayuda Arjuna menjadi senopati Agung Pandawa yang berhasil membunuh banyak satriya Kurawa dan juga senotapi-senopati lainnya. Yang tewas di tangan Arjuna antara lain Raden Jayadrata yang telah membunuh putra kesayangannya yaitu Abimanyu, Prabu Bogadenta, Raden Citraksa, Raden Citraksi, Raden Burisrawa, dan Adipati Karna.Masih dalam Baratayuda, Arjuna yang baru saja kehilangan putra kesayangannya menjadi kehilangan semangat, ditambah lagi guru dan saudara-saudaranya satu-persatu gugur di medan Kurusetra. Prabu Kresna lalu memberi nasihat bahwa dalam perang itu tidak ada kawan-lawan, kakak-adik ataupun guru-murid semuanya adalah takdir dan harus dijalani. Ajaran ini dikenal dengan nama Bagawat Gita. Yang membuat semangat ksatria penengah pandawa tersebut kembali menyala saat akan berhadapan dengan Adipati Karna, saudara tua seibu.
·                Setelah Perang Baratayuda berakhir, Dewi Banowati yang memang telah lama berselingkuh dengan Arjuna kemudian diperistrinya. Sebelumnya Arjuna telah memiliki seorang putri dari Dewi Banowati. Di saat yang sama Prabu Duryudana yang mulai curiga dengan hubungan istrinya dan Arjuna lalu berkata bahwa jika yang lahir bayi perempuan, itu adalah putri dari Arjuna dan Banowati akan diusir tetapi jika itu laki-laki maka itu adalah putranya. Saat bayi tersebut lahir ternyata adalah seorang perempuan. Banowati sangat panik akan hal itu. Namun atas pertolongan Kresna, bayi tersebut ditukar sebelum Prabu Duryudana melihatnya. Bayi perempuan yang lalu diasuh oleh Dewi Manuhara, istri Arjuna yang lain kemudian di beri nama Endang Pergiwati. Karena kelahirannya hampir sama dengan putri Dewi Manuhara yang bernama Endang Pergiwa, lalu keduanya diaku kembar. Sedang untuk putra dari Dewi Banowati dan Prabu Duryudana, Prabu Kresna mengambil seorang anak gandrawa dan diberi nama Lesmana Mandrakumara. Karena ia adalah anak gandrawa yang dipuja menjadi manusia, maka Lesmana Mandrakumara memiliki perwatakan yang cengeng dan agak tolol. Malang bagi Dewi Banowati, pada malam ia sedang mengasuh Parikesit, ia dibunuh oleh Aswatama yang bersekongkol dengan Kartamarma dan Resi Krepa untuk membunuh Parikesit yang masih Bayi. Dihari yang sama Dewi Srikandi, dan Pancawala juga dibunuh saat tidur. Untunglah bayi parikesit yang menangis lalu menendang senjata Pasopati yang di taruh Arjuna di dekatnya dan membunuh Aswatama. Arjuna yang sedang sedih karena Banowati telah dibunuh bersama Dewi Srikandi lalu mencari seorang putri yang mirip dengan Dewi Banowati. Putri tersebut adalah Dewi Citrahoyi, istri Prabu Arjunapati yang juga murid dari prabu Kresna. Prabu Kresna yang tanggap akan hal itu lalu meminta Prabu Arjunapati menyerahkan istrinya pada Arjuna. Prabu Arjunapati yang tersinggung akan hal itu menantang Prabu Kresna berperang dan dalam pertempuran itu Prabu Arjunapati gugur sampuh dengan Patih Udawa dan Dewi Citrahoyi lalu menjadi istri Arjuna.
·                Setelah penguburan para pahlawan yang gugur dalam perang Baratayuda dan pengangkatan Prabu Puntadewa menjadi raja Astina dengan gelar Prabu Kalimataya, Arjuna melaksanakan amanat kakaknya dengan mengadakan Sesaji Korban Kuda atau disebut Sesaji Aswameda. Arjuna yang diiringi sepasukan tentara Astina lalu mengikuti seekor kuda kemanapun kuda itu berjalan dan kerajaan-kerajaan yang dilewati kuda tersebut harus tunduk pada Astina, jika tidak Arjuna dan pasukannya akan menyerang kerajaan tersebut. Semua kerajaan yang dilewati kuda tersebut ternyata dapat dikalahkan. Arjuna lalu kembali ke Astina dan akhir hidupnya diceritakan mati moksa dengan keempat saudaranya dan Dewi Drupadi.



Maksud dan tujuan pangkalan SMA NEGERI 1 NGANTANG memilih Arjuna sebagai nama ambalan adalah karena Arjunaadalah :
·        Seorang kesatria yang gagah berani, berbudi luhur, mementingkan kepentingan bersama, hati yang lembut, dan suka menuntut ilmu :
a)      Hal ini sesuai dengan kepribadian pramuka yang tercermin dalam Dhasadarma
b)      Seorang pramuka harus berani menyampaikan pendapat dimuka umum, namun tidak menyinggung perasaan anggota yang lain
c)      Pramuka harus berpegang teguh pada keyakina masing-masing anggota, tanpa ada perbedaan.
·        Arjuna dapat menerima dan diterima oleh semua kalangan masyarakat :
a)      Seorang pramuka harus dapat beradabtasi dimanapun ia berada
b)      Mencerminkan lambang pramuka yakni tunas kelapa
c)      Menjadi wadah tumbuhnya generasi bangsa yang mandiri
·        Memiliki banyak teman, dan guru. Karena salah satu sifat Arjuna yang suka menuntut ilmu. Menurut Arjuna ilmu ada dalam setiap kehidupan masyarakat :
a)      Seorang pramuka harus ramah, dan bersahaja kepada setiap orang
b)      Setiap apa yang dilakukan selalu mengandung arti dan dapat memberikan manfaat kepada setiap orang
c)      Saling berbagi ilmu pengetahuan kepada sesama anggota
·        Dalam kehidupan Arjuna juga memiliki sifat negatif, yakni sifat egois dan pilih kasih. Namun Arjuna menyadari bahwa sifat tersebut dapat merugikan banyak orang lain.
a)      Setiap manusia pasti selalu mempunyai kesalahan, namun dengan dengan segera menyadari dan  memperbaiki kesalahan tersebut
b)      Dalam pramuka tidak ada perbedaan baik secara material maupun secara materil
·        Arjuna juga disebut dengan BAGAWAT GITA yaitu sebagai seorang penengah Pandawa dan penyemangat bagi setiap orang :
a)      Dapat mencari jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapi
b)      Saling memberi motivasi jika ada anggota yang menghadapi masalah (terutama dalam organisasi)
·        Ruh Arjuna yang suci, ketika lahir ruhnya pergi ke kayangan dan ruhnyua dicintai oleh bidadari :
a)  Menjalankan ibadah dimanapun berasa sesuai keyakina masing-masing
b)  Sifat-sifat negatif tidaklah dipelihara melainkan dijadikan cerminan untuk menjadi lebih baik
c)  Sesame anggota pramuka harus memiliki sifat kasih sayang
·        Menjadi kebanggaan guru-gurunya karena sifat cerdiknya :
a)      Pandai dalam mengelola dana, menjadi lebih bermanfaat
b)      Selalu berfikir lebih detail (memikirkan jalannya kegiatan dari awal hingga akhir)
·        Arjuna yang memiliki sifat suka menolong, ini dibuktikan dari banyaknya pusaka Arjuna sebagai penghargaan.
a)      Mengutamakan sifat gotong royong
b)      Menolong sesama tanpa pamrih

c)      Keberhasilan yang didapat dari hasil kerjasama dan kerja keras merupakan kebanggaan tersendiri
                                                                                                         (Buku Adat Ajuska)

SRIKANDI



·                Nama Ambalan Putri adalah SRIKANDI
·                Adalah putri kedua Prabu Drupada, raja negara Pancala dengan permaisuri Dewi Gandawati, putri Prabu Gandabayu dengan Dewi Gandini dewi Srikandi mempunyai dua orang saudara kandung bernama; Dewi Drupadi/Dewi Kresna dan Arya Drestadyumna.
·                Dewi Wara Srikandi waktu Masih remaja putri ia berguru memanah pada Raden Arjuna. Kemudian ia diperistri Raden Arjuna.
·                Asal mula Srikandi berguru memanah pada Arjuna ialah, ketika ia menonton kawinnya Arjuna dengan Sumbadra, melihat tingkah laku kedua pengantin itu dan ingin menjadi pengantin pula.
·                Pada suatu hari Srikandi melihat Arjuna mengajar memanah istrinya, Rarasati. Lalu datang Srikandi pada Rarasati untuk belajar memanah. Tetapi ini sebenarnya hanya cara untuk bisa bertemu dengan Arjuna. Tingkah laku Srikandi ini menjadikan murka Dewi Drupadi, permaisuri Prabu Puntadewa dan kakak perempuan Srikandi. Drupadi menganggap kurang baik perbuatan adiknya itu. Menurut adat susila Jawa, seorang gadis dulu dilarang melihat pengantin. Tetapi jaman berobah dan gadis-gadis mengerumuni pengantin sekarang dianggap biasa.
·                Dewi Wara Srikandi pernah dipinang oleh seorang raja, Prabu Jungkungmardea dari negara Parangkubarja. Prabu Drupada tertarik untuk menerima lamaran itu, tetapi Srikandi lalu mengadu pada Anjuna. Srikandi dibela Arjuna dan di dalam perang yang terjadi, mati terbunuhlah Jungkungmardea. Selanjutnya Srikandi diperistri oleh Arjuna dengan adat kebesaran perkawinan seorang pangeran dengan seorang putri.
·                Tabiat Srikandi seperti laki-laki, gemar berperang dan oleh karena itu disebut juga putri prajurit. Hingga kini, wanita-wanita yang berani menentang hal-hal yang tidak baik, terutama yang mengenai bangsa Indonesia, disebut Srikandi-Srikandi.
·                Srikandi seorang putri yang gampang marah, tetapi kemarahannya lekas reda. Tanda bahwa ia sedang marah, membikin rujaklah ia dan memakannya sambil berkata-kaca keras tak berkeputusan. Kalau sangat marah barang-barang pecah belah dipecahkannya dan burung-burung perkutut kepunyaan Arjuna dilepaskannya.. Amarah Srikandi jelas dilukiskan oleh dalang dan banyak menyebabkan penonton tertawa.
·                Di dalam perang Baratayuda, Srikandi diangkat sebagai panglima melawan Bisma yang menjadi pahlawan Korawa dan ditewaskan oleh Srikandi. Srikandi seorang putri perwira yang senantiasa menjaga kehormatan suami, baik di masa damai maupun di masa perang.Dewi Srikandi bukan saja berperang seperti yang biasa dilakukan orang. Di dalam perang Baratayuda pun ia berperang sebagai perjurit perwira.
·                Sehabis perang Baratayuda, Srikandi tewas oleh Aswatama karena dipenggal lehernya, sewaktu ia sedang tidur nyenyak.
·                Dewi Srikandi bermata jaitan, berhidung mancung, bermuka mendongak, menandakan ia putri bersuara dencing. Bersanggul gede (nama bentuk sanggul). Berjamang dengan garuda membelakang. Sebagian rambut terurai bentuk polos. Berkalung bulan sabit. Berkain dodot putren (pakaian putri dalam kraton).


Maksud dan tujuan pangkalan SMA NEGERI 1 NGANTANG memilih Srikandi sebagai nama ambalan adalah karena Srikandi adalah:
·        Srikandi adalah trasgender dari seorang putri yang bernama Amba. Karena sabda dari Dewata Srikandi diasuh menjadi seorang putra :
a)      Seorang pramuka putri juga dapat menjalankan tugas-tugas dari pramuka putra
b)      Mempunyai persamaan hak dan kedudukan seperti pramuka putra (persamaan gender)
·        Tabiat Srikandi seorang pemimpin yang baik
·        Srikandi merupakan sosok yang gampang marah, tetapi amarahnya lekas reda :
a)      Seorang pramuka harus dapat berfikir jernih dalam meluapkan amarahnya
b)      Tidak menunjukkan kemarahannya didepan umum
·        Senantiasa menjaga kehormatan suami :
a)      Menjaga nama baik Organisasi dimanapun berada
b)      Menjaga nama baik AMBALAN
c)      Menghormati sesame hidup
·        Suka menolong sesama hidup :
a)      Mengutamakan sifat gotong royong
b)      Menolong sesama tanpa pamrih
c)      Keberhasilan yang didapat dari hasil kerjasama dan kerja keras merupakan kebanggaan tersendiri
·        Suri Tauladan yang baik bagi prajurit putri :
·        Mahir dalam memanah dan berperang :
a)      Mampu menyelesaikan tanggungan yang telah diberikan
b)      Mampu mempertanggung jawabkan seluruh perbuatan yang telah dilakukan

                                                                                             (Buku Adat Ajuska)